Berkobarnya Semangat Siswa dalam Lomba Perayaan HUT ke-78 RI dan Satu Dekade SMA Citra Berkat

0

Fotografer: Iwan (10.2)

Reporter: Isabella Putri Susanto & Vellicia Wong | Penyunting: Keviana Oliviera | Fotografer: Octwel & Iwan

Tepat sehari setelah memperingati kemerdekaan Republik Indonesia, Sekolah Citra Berkat mengadakan lomba-lomba dalam rangka merayakan HUT RI juga perayaan satu dekade almamater SMA Citra Berkat pada Jumat (18/8). Semua kegiatannya memikat antusiasme siswa SMA Citra Berkat untuk dapat memenangkan perlombaan. 

Rangkaian acara dimulai pada pukul 07.00 sampai 15.30 WIB di lapangan rumput dan lapangan basket SMA Citra Berkat. 

Sebelum keberlangsungan perlombaan, siswa melakukan pemanasan agar terhindar dari cedera. Lomba pertama diawali dengan lomba balon naga. Para peserta harus memecahkan balon milik lawan dan balon tersebut diikat dengan tali pada peserta barisan paling belakang. Lomba balon naga ini berjalan sengit karena setiap tim berambisi untuk menang. Rerata peserta lomba balon naga ini menerapkan strategi mendiskualifikasi lawan dengan menaruh teman satu tim paling kuat di depan. Sehingga ia dapat menjatuhkan sekaligus melepas pegangan tim lawan agar terdiskualifikasi.

Selain itu, ada lomba benteng yang juga tidak kalah sengit. Para pemain sangat bersemangat untuk menjaga benteng masing-masing dan merobohkan benteng lawan. Selanjutnya, ada Tart Innovation Challenge. Seluruh siswa diharapkan berinovasi dalam menghias makanan yang mereka sudah tentukan per masing-masing kelas. Tidak hanya kue, ternyata banyak siswa yang menyajikan berbagai makanan unik, seperti mie, donat, pudding, bahkan ada juga yang membawa rujak. 

Lomba yang tidak kalah menarik adalah kegiatan “Outfit Of The Day” yang mengharuskan seluruh warga SMA Citra Berkat memakai busana yang mencerminkan kepahlawanan dan Nusantara. Baik guru maupun siswa/i totalitas memakai busana unik khas dari berbagai daerah. Semua pilihan busana itu dapat memikat setiap pasang mata yang melihat, salah satunya tema “Outfit Of The Day” milik kelas 10.4. Para lelaki memakai baju kaos robek-robek dan make up yang mencerminkan warga Indonesia pada masa penjajahan.

Sekitar kurang lebih 30 alumni datang pada perayaan satu dekade SMA Citra Berkat di auditorium. Mereka merasakan perubahan yang cukup signifikan dari bangunan dan fasilitas SMA Citra Berkat yang belum mereka rasakan sebelumnya. Pembukaan talkshow diawali dengan penampilan tari merak oleh Andrea dan dilanjutkan persembahan puisi mengenai Kemerdekaan oleh Danes Daffa. Ada juga penampilan spektakuler dari Band Biru alias Blue Band. Talkshow alumni berlangsung dibawakan oleh Ms Lina selalu guru sosiologi yang pernah mengajar para alumni, dan dibintangi oleh Vincent, Owen, Valen, dan Esther yang merupakan alumni SMA Citra Berkat angkatan ke 2, 5, dan 6. 

Mereka juga seorang mahasiswa dan ada satu lulusan dari Binus University. Selama talkshow berlangsung, banyak nostalgia SMA Citra Berkat yang disampaikan para alumni yang membuat para penonton merasa terhibur. Bahkan ada momen mengharukan di mana Owen nampak memeluk Mr Ambro setelah sekian lama tak saling berjumpa dan momen itu adalah momen yang cukup mengharukan. Sambutan satu dekade SMA Citra Berkat oleh Ms Nikolina selaku Head of School. Rasa syukur atas 10 tahun berdirinya SMA Citra Berkat melalui tumpeng yang diwakili oleh Kepala Sekolah yang pertama. 

Semangat membara para hadirin dapat disaksikan ketika penampilan lagu “Kebyar-Kebyar” oleh Band Dadakan dan “Bendera” oleh Bandcana Alam. Sebelum acara dinyatakan selesai, ada pembacaan pemenang lomba-lomba yang telah diselenggarakan beserta ditampilkannya video ucapan terbaik dari kelas 11.3. Sebelum acara dinyatakan selesai, ada kejutan doorprize di balik kursi salah satu hadirin yang beruntung. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ms Anik. Begini pendapat salah satu siswa yang mengikuti acara, “It was a very exciting celebration. I especially loved the inclusion of the alumni talkshow because it really put into perspective how much the school had developed since their time as well as how their programs had helped them  ‘stand on their own feet’ in the world of college, work, and life in general.” ucap Risya dari 10.3. Salam ArlogiC.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *