Student Led Conference Sebagai Ajang Perantara Antara Murid, Orangtua, dan Guru

0

Reporter: Arnold Hanafi & Celine Theona | Penyunting: Verlyn Patricia

Seluruh siswa dan siswi SMA Citra Berkat Tangerang kembali melaksanakan kegiatan SLC (Student Led Conference) selama dua hari yaitu Kamis, 21 Maret 2024 dan Jumat, 22 Maret 2024. SLC sendiri sudah menjadi kegiatan rutin bagi SMA Citra Berkat Tangerang. SLC merupakan kegiatan yang diperuntukan siswa-siswi SMA Citra Berkat dalam melaporkan hasil pencapaian secara akademik maupun non-akademik mereka dari term satu hingga term tiga. Dalam aspek non-akademik sendiri terdapat talenta (talent), gaya hidup (lifestyle) serta karakter (character) yang turut dipresentasikan kepada orang tua. Kegiatan ini pun dilakukan dengan mempresentasikan hasil perkembangan mereka kepada orang tua melalui media powerpoint. Dalam presentasi SLC, para siswa mempresentasikan perkembangan mereka mulai dari SDC (Self Development Challenge) untuk kelas 10 dan 11, P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) untuk kelas 10 dan POE (Program of Entrepreneurship) untuk kelas 11. Dalam POE (Program of Entrepreneurship), kelas 11 membuat proyek yang cukup beragam serta unik. 

SDC (Self Development Challenge) merupakan wadah untuk menumbuhkembangkan siswa-siswi menjadi pembelajar sepanjang hayat. Siswa dan siswi akan memilih aspek tantangan untuk diri mereka sendiri berupa lifestyle (gaya hidup yang ingin dikembangkan), talent (talenta yang ingin dikembangkan) academic (mata pelajaran yang ingin dikembangkan) dan character (karakter positif yang ingin dikembangkan) sebagai target yang ingin dicapai. “Tentunya agak menegangkan juga kalau dilihatin sama orang tua saya, tapi saya juga bangga karena saya bisa menunjukkan perkembangan yang saya jalani selama setahun ini”, ujar Mikko Ermano Liu (11.2). 

Selain SDC, terdapat proyek dari mata pelajaran Program of Entrepreneurship. Pada proyek POE (Program of Entrepreneurship) kali ini, siswa kelas 11 diarahkan untuk membuat kelompok yang jumlah anggota sebanyak 4 sampai 15 orang. Setiap kelompok sosial akan menyelesaikan masalah sosial yang diharapkan membawa perubahan. Sebagai bentuk gerakan siswa-siswi dalam melaksanakan social entrepreneur, siswa-siswi kelas 11 disediakan sebuah stan bagi setiap kelompok dan stan tersebut berisi berbagai proyek social entrepreneur dari beberapa kelompok. Stan tersebut juga digunakan untuk mempromosikan hasil proyek POE (Program of Entrepreneurship) dalam bentuk brosur dan poster yang digunakan sebagai media penyaluran dana untuk pelaksanaan social entrepreneur

“Tentunya saya mencari penyaluran dana melalui utamanya 3 hal yaitu dengan promosi brosur yang kemarin SLC untuk menarik minat orang tua, kedua adalah mencari dan contact sponsor untuk bekerja sama sekaligus bantuan finansial dan tentunya terakhir dapat melalui sukarela diri sendiri”, ujar Bintang Pratama Adyatma (11.2). 

Tanggapan orang tua mengenai SLC juga krusial karena dapat mendorong anak untuk lebih berkembang dan semangat. “Senang dan bangga, karena di jaman ibu dulu tidak ada yang namanya presentasi apalagi saat pembagian rapor. Maka dari itu, saya senang ketika melihat anak saya bisa maju dan mempresentasikan apa yang dia dapat selama semester ini”, ujar ibu dari Benediktus Aguna Putra (11.2).

SLC tahun 2024 juga turut menerima banyak umpan balik yang positif dari para orang tua siswa dan siswi. Selain itu pun, terdapat harapan dari orang tua untuk siswa siswi dan SLC yang diselenggarakan pada 2024, “Harapan untuk SLC tahun ini, bisa ditingkatkan lagi presentasinya. Dalam materi misalnya seperti lebih banyak dan jelas materi yang disampaikan seperti dokumentasinya, progress nya, dan lain-lain”, ujar ibu dari Benediktus Aguna Putra (11.2).

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *