Kilas Cerita “Fearless and Voice”

0

Grup dengan dasar keberanian dan membawa berkat lewat suara merupakan harapan dari filosofi nama sebuah grup vokal; Fearless and Voice (FAV). Kehadiran mereka pada acara closing ceremony Citra Berkat Cup pada hari Sabtu (20/10/2018) memang mengundang antusiasme dan apresiasi bagi para remaja, khususnya kaum hawa. Tidak hanya kaum hawa, semua pihak pun turut merasa senang ketika dikunjungi oleh grup asal Universitas Bunda Mulia (UBM) ini.

Keempat anggota FAV dipertemukan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UBM bernama The Voice of UBM. Sebelumnya, grup FAV sempat mengalami reshuffle beberapa kali dan anggotanya pun dahulu berjumlah enam orang. Tepat pada 19 Januari 2017, grup Fearless and Voice diresmikan dengan keempat anggota yang berasal dari angkatan berbeda-beda, yakni Aquinaldo Fredo Kandou, Petrus Mahendra, Wendra Gunawan, dan Stefaldo Ronaldo. “Jadi, yang enam itu tadi yang belum benar-benar secara profesional,” imbuh Fredo.

Demi meraih kegemilangan seperti saat ini bukanlah hal yang mudah bagi anggota FAV. Keempat pemuda yang sama-sama mengabil jurusan broadcasting ini mengaku bahwa mereka awalnya merasa sulit untuk membagi waktu antara meniti karier dengan pembelajaran pada universitas. Namun, pihak UKM tetap memberikan kemudahan bagi para anggota FAV. Hal yang paling penting bagi anggota FAV adalah mengetahui prioritas utama mereka, yaitu belajar. Selain itu, keempat anggota FAV pun mengalami kendala ketika pertama kali merintis karier. Tidak ada kenalan manajer, label music, dan pihak lainnya sungguh mengganggu benak mereka pada masa awal debut. “Dan puji Tuhan sudah bisa sampai ada di titik ini, sudah punya single—dua single—dan sosial media kita juga kuat,” ungkap Wendra.

Meski terlihat begitu kompak, anggota FAV juga mengalami konflik selama setahun ini. Namun, mereka berhasil menutupi hal tersebut dengan mediasi. Untuk mengatasi konflik tersebut, anggota FAV akan mencari akar dari permasalahan tersebut dan menemukan solusi yang tepat. Menurut pengakuan mereka sendiri, konflik bukanlah sebuah masalah yang besar, konflik justru membuat keempat anggota FAV semakin kuat dan semakin bertumbuh.

Tidak hanya itu, anggota FAV sering sekali menerima banyak cibiran dan kata-kata yang mengatakan bahwa mereka tidaklah pantas. Namun, hal ini sama sekali tidak mengganggu mereka. “Intinya, jangan pernah peduli omongan orang lain, yang bagus kita ambil, yang jelek kita buang saja,” pesan Wendra.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *